Jangan tanya saya berapa kali berkunjung ke negri di atas awan ini, karena saya sudah mulai berhenti menghitungnya. Cari saja kata kunci ‘Dieng’ di blog ini, niscaya yang akan kamu temukan tidak hanya satu. Ditambah lagi tidak semua perjalanan saya ke Dieng terdokumentasi di sini. Walau sudah sering, lagi-lagi kali ini saya akan membahas soal biaya ke Dieng.
Jangan tanya pula berapa banyak modal yang diperlukan untuk piknik ke desa tertinggi pulau jawa ini. Karena kalau sampai saya bertandang berulang kali, berarti masalah pengeluaran piknik bukan dalam nominal yang perlu dihitung berkali-kali.

Jangan tanyakan lagi alternatif kendaraan umum apa untuk sampai ke Dieng. Karena saya selalu berkendara sepeda motor dari Jogja setiap kali mengunjunginya.

Tapi jangan lantas langsung menutup halaman ini. Karena saya akan ceritakan dengan rinci bagaimana dua lembar senyum sang Proklamator, mampu mencukupi kebutuhan perjalanan, penginapan, makan, retribusi wisata, dari kota asal hingga usai mengelilingi Dieng. Ya benar, biaya ke Dieng kami saat itu hanya 200 ribu masih nyisa.
Perjalanan
Berkendara sepeda motor memang lebih nikmat hemat dijalani berdua. Rute yang saya ambil, masih sama seperti perjalanan pertama saya sekitar 7 tahun lalu. Dari Yogyakarta, keluar melalui Magelang, berbelok di Candi Borobudur, masuk ke persimpangan kecil menuju arah Kepil, Salaman, hingga Sapuran. Sampai kemudian tiba di pinggiran Wonosobo.

Bedanya, jika dahulu jalur ini cukup menegangkan karena jalanan yang berlubang, rusak dan sempit. Saat ini seluruh jalur ini sudah dipenuhi aspal halus mulus. Pintar-pintarlah mengatur kendaraanmu untuk menanjak dan menurun, berkelok-kelok dan berliku-liku, dengan pemandangan aduhai di kanan kiri.
Karena jalanan yang halus, lama perjalanan Jogja Dieng hanya memakan waktu sekitar 3 jam saja. Lancarnya perjalanan juga membuat pengeluaran BBM lebih irit. Untuk bahan bakar Pertalite, total biaya ke Dieng yang kami keluarkan hanya 37,000 PP.

Pastikan kendaraanmu dalam keadaan sehat, dan pengendara sudah mengenal kondisi kendaraannya dengan baik. Saat ini di Dieng sudah tersedia SPBU pula. Tapi akan lebih aman jika tangki sepeda motormu terjaga isinya selama perjalanan.
Penginapan
Ada banyak sekali pilihan tempat tinggal di Dieng. Mulai dari homestay penduduk, penginapan murah, hostel, hingga villa. Rata-rata harga yang ditawarkan untuk penginapan biasa dengan shared bathroom seharga Rp. 100,000 untuk kapasitas 2 orang. Sementara untuk private bathroom, harga mulai Rp. 150,000.

Biasanya penginapan ini menyediakan fasilitas air panas juga. Lumayan untuk mencairkan kembali sabun cair saya yang membeku kala itu.
Pangan
Dingin membuat banyak makan, jadi jangan salahkan pengeluaran besar saya malah di sini. Kalau kamu bukan tipe yang rakus macam saya, tentu part ini bisa dihemat dengan sangat. Harga makanan di kawasan wisata Dieng cukup terjangkau. Masih di kisaran 10-20 ribuan per porsi. Tinggal ditambah gorengan, minum panas, dan semacamnya.

Untuk makan saya selama di sana kalau ditotal sebagai berikut:
- Mie Ongklok Rp. 8,000 (tanpa sate)
- Nasi Goreng Telur Rp. 15,000
- Nasi+Soto+Tempe Kemul : 24,000
- Nsi Goreng lagi Rp. 12,000
Saya bukan tipe yang harus wisata kulineran ya. Jadi bagi saya makan adalah kebutuhan hidup. Untuk itu favorit saya selama di Dieng tidak lain dan tidak bukan adalah Warung Makan di Losmen Bu Djono. Rasa dan harganya passs.

Perpiknikan
Jika Anda adaalah turis lokal, retribusi di kawasan-kawasan wisata Dieng cukup terjangkau. Rata-rata mulai dari 5 ribu hingga 12,500 per destinasi. Karena menggunakan sepeda motor, biaya parkir hanya dikenakan Rp. 3,000 saja.

Pada kunjungan terakhir ini saya hanya ke Savana Bukit Pangonan, Candi Arjuna, Batu Ratapan Angin, Telaga Warna, dan Telaga Menjer saja. Ini cuplikan video singkat ala ala di Savana Bukit Pangonan, Dieng Jawa Tengah.
Makin pengen ke Dieng gak?
kalau dari rumahku berarti gak ada 200rb ini, tapi aku belum katam wista di dieng,
gak nyampeee, kalo makannya gak serakus aku juga bisa lebih murah
Aku terakhir ke Dieng nggak nyampe 100rebu buat bertiga muahahaha. Yaiyalaaaah, wong makan dan tidur dijamu kerabat. Masuk destinasi juga yang bayar cuma telaga warna, lainnya gretongan. Uang cuma buat beli bensin, popmie, sama tiket doang. Dan berangkat dari Wonosobo.
Ya kan Dieng tuh destinasi murah bianget tapi cantiknya kebangeten.
makanya ku juga bolak balik terus ke sana
senang sekali rasanya bisa berwisata alam….
Udah lama juga kami merencanakan untuk ke Dieng tapi selalu saja lupa..
Kayaknya dengan modal minim bisa eksplore lebih ya mbak.