
Sudah beberapa bulan terakhir ini saya mulai foto street lagi. Tidak lain dan tidak bukan karena ada komunitas Nyetrit Bareng yang ngadain hunting photo street rutin setiap bulannya. Ya gimana saya ini anaknya kurang motivasi, kalau harus hunting photo street sendirian banyakan magernya. Salah satu episode Photo Street paling mengesankan adalah saat Nyetrit Bareng di Arisan Ilmu KEB special Hari Kartini bareng Gudang Digital dan Fujifilm. Gak tanggung-tanggung di episode ini kita dipinjemin Fujifilm XT100 buat hunting foto.

Body dan Tampilan
Seperti ciri khas kamera fujifilm lainnya, Fujifilm XT100 ini berdesain retro dengan warna hitam. Selain live view yang ditampilkan dalam layar LCD selayaknya kamera mirrorless, XT100 juga dilengkapi dengan electronic view finder. Pengguna dapat memilih akan menggunakan live view di LCD ataupun melalui viewfinder.

Jika biasanya layar LCD pada kamera mirrorles hanya ditekuk ke atas saja, Fujifilm XT100 makin asyik untuk digunakan bervideo atau nge-vlog dengan Horizontal Swing LCD. Iya, LCD kameranya bisa diputar ke samping seperti pada kamera-kamera video. Dengan begini, dalam satu kamera sudah cukup mumpuni dan mudah untuk memotret dan video.

Fitur Fujifilm XT100
Fitur yang paling saya suka dari kamera-kamera fujifilm adalah film simulation. Ada 11 pilihan Fil Simulation berdasarkan pengalaman Fujifilm selama 80 tahun. Dengan memilih film simulation yang tepat, foto yang dihasilkan memiliki tone dan warna yang lebih kuat. Fitur ini tentu saja ada di fujifilm XT100. Untuk foto street kemarin, saya memilih film simulation Astia/soft.

Film Simulation Astia ini mengkombinasikan tone yang soft, dengan saturated pop of colors. Selain Astia, ada juga Valve untuk foto yang vivid, cocok untuk fotografi lanskap atau nature. Sementara untuk Standard dapat memilih Provia. Masih ada pula pilihan-[ilihan film simulation lain seperti Monochrome, Sephia, Classic Chrome, dan lainnya. Namun karena keterbatasan waktu, belum saya coba.
Experience
Saya menggunakan Fujifilm XT100 untuk fotografi jalanan di kawasan Kotagede. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya saya ikutan foto street di sini. Jadi bisa dibilang saya sudah cukup hafal lah aktivitas dan kawasan Kotagede dan sekitarnya.

Rute dimulai dari nDalem Sopingen, Masjid Kotagede, Pasar Legi, kemudian berakhir kembali di nDalem Sopingen. Kebetulan saat itu bertepatan dengan aktivitas Nyadran, sehingga kawasan makam raja-raja cukup ramai. Bertepatan pula dengan hari pasaran Legi, sehingga Pasar Legi sangat ramai.


Karena hunting foto dilakukan pada siang hari, saya tidak banyak kesulitan. Cahaya yang cukup dan belum terlalu keras, ditambah momen-momen menarik seperti tersaji semua di depan saya. Fujifilm ini cukup cepat memproses gambar, sehingga saya tidak perlu khawatir kehilangan momen.

Untuk setting kamera, saya memasang mode Program. Dengan mode ini, kita bisa mengatur akan memasang ISO terendah dan tertinggi berapa. Juga bukaan diafragma minimum dan maksimum. Jadi kita tidak perlu terus-terusan mengubah setting sebagaimana jika menggunakan mode manual.

Untuk foto street, Fujifilm XT100 ini cukup ringkas dan tidak memberatkan. Ukuran kamera yang handy, dengan adanya hand grip cukup nyaman di genggaman. Bobot kamera ini untuk body only hanya 448 gram saja. Lensa kit elektronik bawaan fuji juga cukup kecil dan ringan. Kamera ringkas dan ringan seperti ini tentu cocok juga untuk pehobi traveling.

Pada Akhirnya…
Overall, saya cukup puas dengan hasil foto dengan Fujifilm XT100. Apalagi ternyata salah satu foto saya bisa menang challenge. Uhuy, senang sekali. Lain kali mungkin saya akan coba untuk videonya. ini foto yang menang challenge
Tertarik untuk mencoba Fujifilm XT100 juga? Silahkan berkunjung dan berkonsultasi ke Gudang Digital Jogja
*ditulis berdasarkan pengalaman menggunakan Fujifilm XT100 selama foto street beberapa jam.
Jadi akankah berencana pindah geng #terFujilah ? Eh kameramu sekarang apa si? Aku gak ngeh.
hahahahahaha, motivasi ganti ke Fuji adalah agar bisa pakai tagar #Terfujilah
2019 nambah kamera fuji, jadinanti pas unggah di instagram ada tambahan tagar terfujilah hahahaha
hmmmm,, wishlistnya masih laptop dulu sih, susah juga gak bisa ngetik angka sembilan.
tapi kalo bisa dapat fuji tanpa beli, ya bolehlah. hahahaha
Aku hanya suka artikel yang ada fotoku, kalau jadi juri ya auto-juara
wah sayangnya tidak dilombakan ya